Selasa, 22 Januari 2013

UAS MK Kualitatif


Dosen Pengampu MK MP. Kualitatif : Drs. Hadi Ismanto, M.Si
Delia Nur
102022000002
FISIP – Manajemen Komunikasi
Pagi




1.      Uraikan secara jelas dan singkat perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, apabila dilihat dari :

Aspek
Kualitatif
Kuantitatif
          Paradigma penelitian
Interpretif
Positivisme
         Permasalahan penelitian
Kompleks, dinamins. Masalah dari penelitian masih bersifat sementara, dan akan mungkin berkembang. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.
Masalah penelitian jelas, spesifik.   Asumsinya bahwa gejala suatu objek sifatnya tunggal. Karena luasnya masalah, dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam 1 variabel atau lebih.
          Desain penelitian
merupakan bagian dari perencanaan penelitian yang menunjukkan usaha peneliti dalam melihat apakah penelitian yang direncanakan telah memiliki validitas internal dan validitas eksternal yang komprehensif.

Ditentukan, terstruktur.
         Hipotesa penelitian
Boleh ada hipotesis pengarah, tidak ada hipotesis-uji
Harus ada hipotesis-uji
         Proses penelitian
Bersifat sirkuler.
Bersifat Linier
        Prosedur pengambilan sampel
Purposif: jumlah kecil, menyumbang pemahaman atas masalah penelitian
Prosedur penelitian representatif, besar, acak, dan diperoleh dari rumus.

         Instrumen penelitian
Satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape recorder, video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-alat ini sangat tergantung pada peneliti itu sendiri
Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki dua syarat yaitu reliabel dan valid. Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu ke waktu. Valid berarti instrumen secara akurat mengukur objek yang harus diukur.

       Pengumpulan data
Peneliti sebagai instrumen inti, interview, wawancara mendalam, observasi
Bukan manusia, tapi skala, tes, kuisioner, survei, komputer.

         Analisis data
Analisis data deskriptif, bisa menggunakan analisis framing, analisis wacana, analisis isi, analisis resepsi, analisis retoris, semiotika, dsb. Terdapat 3 jalur analisis data dalam penelitian kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Modus analisisnya induktif
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data dengan regresi linier, regresi ganda, korelasi product moment, rank spearman, dsb. Modus analisisnya deduktif oleh metode statistik.


2.      Selama proses penelitian kualitatif, seorang peneliti harus mampu mengembangkan perspektif emic dan perspektif etic. Jelaskan apa yang dimaksud perspektif emic dan perspektif etic tersebut?

Dikenalkan pada tahun 1954 oleh Kenneth Pike, muncul karena ahli ilmu sosial sudah lama melakukan debat apakah ilmu sosial itu objektif atau subjektif.

Perpektif Emic adalaha memperoleh data bukan “sebagaimana seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang difikirakan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh sumber data.
Perpektif Etic adalah kebalikan dari perspektif emic yakni ,sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh peneliti , bukan sumber data.

Perbedaan Perspektif Emic dan Etic
Emic
Etic
Suatu gambaran mengenai perilaku atau keyakinan yang bermakna (baik disadari maupun tidak disadari) menurut pelaku
Suatu gambaran mengenai perilaku atau keyakinan yang dilakukan oleh peneliti
Perspektif dari dalam (observasi partipatoris)
Perspektif dari luar (cara kerja dengan perbandingan)

Contoh perspektif Emic dan Etic:
Perspektif emic : masyarakat memahami orang yang kesurupan sebagai tanda bahwa leluhurnya sedang memanggil untuk menjadi perantara dengan roh yang memasukinya.
Perspektif Etic : secara ilmiah, seorang peneliti akan melihat kesurupan sebagai sarana untuk meningkatkan status sosial yang besar dengan menjadi pemimpin spiritual.


3.                        Salah satu kelemahan dalam penelitian kualitatif ialah seringkali terjadinya bias hasil penelitian. Uraikan dengan singkat dan jelas :
a.                        Apa yang menjadi penyebab terjadinya bias hasil penelitian?
Penyebab bias bermacam-macam, diantaranya :
·  Bias sampel : Bias sampel terjadi ketika sampel yang digunakan tidak mewakili atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
·  Bias Peneliti : bias yang diakibatkan oleh peneliti sendiri , dikarenakan penelitian yang disesuaikan dengan keinginanya, juga dari penggunaan bahasa yang personal.

b.                        Bagaimanakah seorang peneliti meminimalisir bias hasil penelitian?
Untuk meminimalisir bias hasil penelitian dapat digunakan dengan metode triangulasi, yaitu gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda menurut definisi Norman K. Denkin. Konsep Triangulasi sampai sekarang masih digunakan oleh para peneliti kualitatif diberbagai bidang. Triangulasi meliputi 4 hal yaitu :
·  Triangulasi Metode : membandingkan informasi atau data dengan cara berbeda. Menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi. Jika data yang didapat sudah jelas, maka triangulasi metode tidak perlu dilakukan, namun triangulasi yang lainnya tetap dilaksanakan untuk meminimalisir bias penelitian.
·  Triangulasi antar peneliti : menggunakan lebih dari satu orang pengumpul dan penganalisis data. Namun harus seorang peneliti yang telah berpengalaman dalam meneliti.
·  Triangulasi sumber data : menggali informasi melalui berbagai metode dan sumber data untuk memperoleh data yang lebih bervariasi dan memperoleh kebenaran.
·         Triangulasi teori : hasil akhir dari penelitian kualitatif aladah sebuah rumusan informasi, yang dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias peneliti yang disebabkan oleh peneliti.

c.     Langkah / prosedur apa yang lazim dipergunakan peneliti untuk melakukan uji validitas data dalam penelitian kualitatif?
Data yang dianggap valid adalah data yang ditulis dalam penelitian sesuai dengan yang ada dilapangan atau kenyataan. Uji validitas dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal), transferability/keteralihan (validitas eksternal), dependality (reabilitas), confirmability (dapat dikonfirmasi) objektivitas.

4.    Ragam pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pemaknaan (meaning) yang menjadi tujuan penelitian dan wilayah kajiannya. Uraikan dengan jelas pelbagai ragam pendekatan di bawah ini :
a.     Interpretatif : berarti memandang realitas sebagai bentukan dari interaksi manusia yang penuh makna (meaningfull social action). Dengan demikian realitas itu adalah pemaknaan (meaning) dimana hanya bisa ditafsirkan (verstehen) dan hendak dilukiskan secara mendalam (thick description)

b Naturalistik : adalah sejenis observasi yang dilakukan secara ilamiah. dalam hal ini peneliti berada di luar objek yang diteliti atau tidak menampakkan diri sebagai orang yang sedang melakukan penelitian dengan demikian mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang wajar, sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi dengan sengaja.

c. Interaksionisme simbolik (symbolic interactionism) adalah pendekatan teoritis dalam memahami hubungan antara manusia dan masyarakat. Ide dasar interaksionisme simbolik adalah bahwa tindakan dan interaksi manusia hanya dapat dipahami melalui pertukaran symbol atau komunikasi yang sarat makna

d.    Etnometodologik : mempelajari realitas sosial atas interaksi yang berlangsung sehari-hari. Etnometodologi merupakan studi eksperimental khas penelitian kualitatif karena ia dapat meneliti bila terjadi penyimpangan pada aturan-aturan yang ada di masyarakat

e.     Gounded research : adalah suatu metode penelitian yang diawali dari fakta, bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan/atau mengembangkan teori.





Senin, 10 September 2012

Audit Komunikasii


1.      Menurut anda, pentingkah komunikasi dalam organisasi itu? Mengapa?
Dalam organisasi kita akan melakukan kegiatan bertukar informasi, mencari juga mempertahankan kekuasaan dalam organisasi tersebut, mengatur organisasi seperti membuat peraturan, atau melakukan kegiatan persuasif, semua kegiatan tersebut membutuhkan komunikasi organisasi yang tepat. Bagaimana anggota dalam organisasi diharapkan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan tepat, bagaimana atasan memberikan perintah juga informasi dengan tepat waktu dan tepat tempat dan porsinya. Komunkasi merupakan hal yang vital dalam mempertahankan keutuhan suatu organisasi, dalam melakukan kegiatan organisasinya. Karena itu komunikasi dalam oranisasi sangat penting dan tidak bisa dihilangkan dari suatu organisasi.

2.      Gambarkan kerangka konseptual dari proses komunikasi yang anda ketahui. Jelaskan bagan tersebut
Model SMCRE yang diperkenalkan oleh Everett M. Roger dan W. Floyd Shoemaker




Keterangan:
·           Source atau Sumber peran ini diambil oleh komunikator, yang bertugas untuk meberikan informasi
·           Message atau pesan adalah simbol yang dikirim oleh komunikator berupa pesan.
·           Channel adalah media (saluran) yang digunakan komunikator untuk mengirim pesan kepada komunikan
·           Receiver atau komunikan. Orang yang merima pesan dari komunikator dan mengolahnya sehingga terjadi efek
·           Effects adalah reaksi yang dikeluarkan oleh komunikan atas pesan yang dikirim oleh komunikator.


3.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan rumusan masalah, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Rumusan Masalah dibuat berdasarkan latar belakang. Berbentuk kalimat pertanyaan dan menjadi dasar dari apa yang dicari (jawaban) dalam penelitian melalui analisis data. Rumusan masalah beriringan dengan judul penelitian, maksudnya apa yang dibuat dalam rumusan masalah sesuai dengan judul penelitian yang diambil. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai batas atau ruang lingkup dalam penelitian agar penelitian yang diambil tidak terlalu lebar pembahasannya dan pembahasannya tidak lari dari judul utama penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah biasanya tidak lebih dari tiga pertanyaan.
Teknik Pengumpulan Data adalah penjelasan akan teknik atau instrument penelitian yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dan juga fakta-fakta yang diperlukan. Dibutuhkan kesesuaian antara permasalahan yang akan dipercahkan dan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang tepat sesuai apa yang dibutuhkan. Ada beberapa macam teknik dalam mengumpulkan data, seperti penyebaran angket, wawancara mendalam atau pengamatan. Mengpa dibutuhkan teknik dalam mengumpulkan data? Karena agar memudahkan kita dalam melakukan penelitian, seperti ketika kita membagi data yang sudah kita peroleh kedalam bagian-bagian tersendiri menurut sumber datanya, jenis data dan sebagainya.
Teknik Analisis Data adalah cara kita dalam mengolah data hingga menjadikannya sebuah analisis. Penentuan alat analisis yang digunakan juga dijelaskan disini. Disini setiap tahapan dan juga prosedur yang dijalankan dalam melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh juga dijelaskan. Biasanyya kita dapat melakukan analisis deskriptif, semiotika, framming dan lain-lain.

4.      Jelaskan macam-macam teknik pengupulan data dan teknik analisis data
Teknik Pengumpulan Data ada beberapa macam teknik pengumpuln data yakni, melalui penyebaran angket, wawancara mendalam, observasi atau pengamatan langsung, dan teknik analisis isi. Penyebaran angket dilakukan untuk memperoleh data dalam jumlah banyak dari tiap-tiap responden secara tertulis. Karena dalam satu angket terdapat banyak pertanyaan dimana jawaban dari responden akan disaring lagi dan diuji validitasnya atau kebenarannya. Dalam menyusun pertanyaan juga ada tekniknya, seperti pertanyaan dengan pilihan ganda, pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup. Penggunaan teknik penyebaran angket harus sesuai porsi, seperti penggunaan bahasa yang tidak ambigu dan mudah dimengerti. Kelemahan dari penyebaran angket adalah kita terikat dengan rumusan pertanyaan dan kita tidak bisa  bebas menggali informasi dengan responden seperti teknik wawancara mendalam yang langsung bertatap muka. Teknik wawancara sebenarnya terbagi atas dua, yaitu teknik wawancara dengan menggunakan quesioner dan teknik wawancara tatap muka. Di atas sudah dijelaskan bagaimana teknik wawancara dengan menggunakan quesioner (angket). Sedangkan teknik wawancara tatap muka adalah wawancara langsung dengan respnden secara tatap muka (face to face). Keadaan ini menguntungkan kita karena kita dapat langsung memberikan pertanyaan secara mendetail. Teknik observasi adalah teknik pengamatan langsung dimana kita mengambil langsung data-data yang ada dilapangan, mencatatnya, dan terkandang membandingkannya. Inti dari teknik observasi adalah mengamati dan mencatat. Teknik analisis isi berdasarkan buku audit komunikasi, teknik analisis isi bertujuan untuk membuat analisis dari isi pesan-pesan yang ada didokumen. Teknik analisis isi bisa juga dikatakan sebagai pengamatan tertulis dengan objek buku-buku, dokumen, atau pesan lainnya. Dari pengamatan di buku dan lainnya, maka kita dapat mengambil kesimpulan dan membuat analisis.

Teknik Analisis Data ada bermacam-macam antara lain deskriptif, dimana kita akan menjelaskan tentang analisis kita berupa deskripsi, semiotika, framming dan lain-lain

Rabu, 09 Mei 2012

Halaman 33




1.      Tiga pendekatan dalam menanggapi perkembangan teknologi komunikasi menurut Anthony G. Wilhelm
a.       Dystopian
Aliran ini sangat berhati-hati dan kritis terhadap penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Karena dampak dari teknologi sangat besar terutama dalam hubungan sosial dan politik manusia. Dengan adanya teknologi, pemusnahan ruang-ruang publik seperti ketika kita berkumpul untuk berbagi informasi, kini bisa dilakukan dengan sms atau telpon. Aliran ini beranggapan bahwa pertemuan tatap muka lebih alamiah, karena sifatnya yang tidak abstrak.
b.      Neo-Futuris
Baik kehidupan sosial maupun politik digantungkan dengan alat-alat teknologi menurut aliran ini. Semua teknologi baru akan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat neo-futuris. Ketidaksiapan masyarakat dalam menerima teknologi akan berdampak buruk dalam perilaku penggunaan teknologi, oleh karena itu manusia harus terus menerus memperbaiki dan berpikir ulang mengenai tujuan sosialnya.
c.       Tekno Realis
Aliran ini sebagai penengah aliram Dystopian dan Neo-Futuris baik dalam penerapan teknologinya juga dampak-dampak pada masyarakat. Aliran ini bersifat kritis terhadap teknologi namun nilai-nilai kemanusiaan juga ditekankan. Teknologi mempunyai manfaat praktis yang bisa dimanfaatkan secara optimal tanpa harus melawan nilai-nilai kemanusiaan yang sudah ada dalam masyarakat. Seperti teknologi yang berdampak pada pengacauan hubungan sosial, itu dikurangi.

2.      Istilah-istilah yang sering digunakan oleh para pakar ilmu-ilmu sosial yang menunjukkan perkembangan fase masyarakat informasi
·         Menurut Daniel Bell istilah yang digunakan adalah “Post-Industrial”
·         Menurut Alfin Toffler istilah yang dipakai adalah “Masyarakat Gelombang ke Tiga”
·         George Lichtein menggunakan istilah “Post-bourgeois”
·         Ralph Dahrendorf  menggunakan istilah “Post Capitalism”
·         Amitai Etzioni menggunakan istilah “Post-modern”
·         Kenneth Boulding memakai istilah “Post-civilized”

3.      Istilah Johoka Shakai dipakai oleh bangsa Jepang untuk mengartikan masyarakat informasi
Johoka Shakai adalah istilah yang dipakai untuk menyebut masyarakat Informasi dimana masyarakat itu menunjukkan sebuah kematangan yang ditandai dengan kemakmuran dan kebudayaan pasca industri sangat bergantung pada teknologi-teknologi informasi (ito, 1980)
Masyarakat informasi di Jepang sangat menghargai informasi dan juga bahan mentah yang mendasari setiap kegiatan ekonomi, industri, dan perkemangan sosial (Tanaka, 1978)
4.      Gambaran masyarakat informasi di Jepang
Di awal tahun 1970 di Jepang, masyarakat informasi telah diletakkan dengan baik sehingga meningkatkan kepekaan terhadap kalangan bisnis, intelektual dan cara pandang masyarakat Jepang untuk mengembangkan masa depan dengan menggunakan nilai teknologi dan produk informasi. Antara tahun 1960-1970 terjadi lekadan informasi yang tidak berimbang dengan pasokan informasi meningkat lebih besar dibanding konsumsi informasi.


5.      Bangsa indonesia sedang dalam proses untuk masuk dalam kategori masyarakat informasi. Sebagian kecil masyarakat Indonesia mampu membuat informasi dan menyebarkannya. Sedangkan masyarakat kita merupakan masyarakat yang pasif yang hanya menjadi konsumen informasi, di mana mereka sangat menerapkan teori Uses and Gratification. Mereka memilih informasi yang akan mereka dapatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan juga kepuasan akan informasi.
Menurut pandangan saya, ketidaksiapan mental masyarakat indonesia dalam menerima perkembangan teknologi yang pesat adalah faktor besar yang membuat sebagian besar masyarakat kita hanya menjadi masyarakat yang pasif, yang hanya mau dan mampu menjadi masyarakat konsumen informasi. Bukan masyarakat informasi yang sesungguhnya. 

Selasa, 10 April 2012

Perkembangan Teknologi Komunikasi

 1.      Definisi teknologi komunikasi menurut Rogers
Teknologi komunikasi diartikan sebagai perlengkapan hardware, struktur organisai, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan, memproses, tukar-menukar informasi dengan individu-individu lain.

2.      Sejarah atau fase perkembangan teknologi komunikasi :
Menurut Rogers (1986) ada empat era evolusi komunikasi manusia, yakni era writing, era printing, era telecommunication dan era komunikasi interaktif.

3.      Karakteristik teknologi komunikasi baru :
·         Interactivity adalah kemampuan untuk ‘talk back’ kepada penggunanya, artinya komponen teknologi elektronik yang ada memungkinkan adanya komunikasi dengan medianya secara automatic atau mechanical reaction, dan atau memungkinkan terjadi komunikasi interpersona melalui media atau ‘ machine assited interpersonal commuication’
komunikasi interaktif disini komunikan bersifat aktif dan dapat memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya. seperti contoh teori uses and gratification, komunikan bebas memilih informasi yang dia sukai. contoh nyata, seorang penggemar sepak bola akan membeli koran khusus yang membahsa tentang sepak bola saja.
·         De-massified adalah kemampuan untuk menyampaikan pesan “khusus” antar individu dalam audience yang sangat banyak. Mirip bentuk komunikasi antarpersona pada media baru tersebut, meskipun mereka tidak bertemu secara face to face
contoh nyata, ketika kita akan memberikan suatu pengumuman rapat kepada suatu kelompok organisasimellaui facebook. pesan khusus yang hanya dimengerti anggota facebook tersebut, mamberi tahu secara personal namun audience nya banyak, yaitu anggota kelompok itu sendiri.
·         Asynchronous artinya kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan pada waktu yang tepat pada individu. Sebagai contoh individu dapat memuka e-mail di mana dan kapan dia suka ‘whenever log-on’

4.      Perbedaan komunikasi interaktif dengan komunikasi antarpersona dan komunikasi massa

No.
Karakteristik
Komunikasi
Komunikasi
Antarpersona
Interaktif
Media Massa
1.
Arus pesan
One-to-few
Many-to-many
One-to-many
2.
Sumber pengetahuan terhadap audience
Sumber memiliki pengetahuan terhadap penerima
Sumber mungkin mempunyai kesepakatan dengan partisipan secara interaktif
Sumber adalah organisasi media dengan sedikit pengetahuan terhadap penerima
3.
Segmentasi
Tinggi (demassified)
Tinggi (demassified)
Rendah (massified)
4.
Tingkat interaktif
Tinggi
Tinggi
Rendah
5.
Feedback
Baik dan segera
Kadang terbatas, langsung, dan tertunda
Sangat terbatas dan tertunda
6.
Asynchronicity (menyimpan pesan)
Rendah
Tinggi
Rendah kecuali buku dan surat kabar
7.
Hubungan sosio-emosional
Tinggi
Rendah
Rendah
8.
Isyarat non-verbal
Banyak
Beberapa
Visual banyak, audio tidak
9.
Kontrol arus komunikasi
Berpotensi saling mengontrol
Berpotensi saling mengontrol
Sedikit kontrol dari penerima
10.
Privasi
Rendah
Biasanya rendah
Tinggi


* Karakteristik Komunikasi Antarpersona
Menurut Judy C. Pearson (1983) karakteristik dalam Komunikasi Interpersonal ada lima, yaitu:
1. Komunikasi Interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self)
2. Komunikasi Interpersonal bersifat transaksional
3. Komunikasi Interpersonal mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi
4. Komunikasi Interpersonal melibatkan pihal-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya dalam proses berkomunikasi
5. Komunikasi Interpersonal tidak dapat dirubah atapun di ulang

Berdasarkan tabel di atas, komunikasi Antarpersona memiliki arus pesan "one-to-few" yaitu arus pesan itu terjadi dari satu ke beberapa (dibatasi antara dua tiga orang saja) dimana komunikator memiliki pengetahuan  yang jelas atau karakteristik komunikannya. Segmentasi dari komunikasi ini sangat tinggi karena karakteristik komunikasi ini bersifat de-massified, yaitu khusus, hanya sebagian orang saja yang mengetahui arti pesan ini. Banyaknya bahasa non-verbal yang digunakan oleh komunikan juga mempengaruhi tingkat segmentasinya.
Karena anggota komunikasi ini terdiri dari dua tiga orang , maka tingkat interaktifnya tinggi, karena juga melibatkan hubungan antarpribadi, yang berefek pada feedback yang baik dan segera.
Penyimpanan pesan (memori) bersifat rendah, karena sifat komunikasi ini tidak dapat dirubah ataupun diulang. Juga tingkat transaksional atau pertukara informasi yang tinggi membuat banyaknya informasi yang masuk sehingga membuat Asynchronity-nya menjadi rendah.
Hubungan sosio-emosi yang tinggi didukung oleh kedekatan hubhngan pribadi, dan kontrol arus komunikasi yang terjadi adalah saling mengontrol dengan tingkat privasi yang rendah.

*Karakteristik Komunikasi Interaktif
Dalam berbagi pesan, komunikai interaktif berarus "many-to-many" ,yaitu banyak ke banyak. Dalam komunikasi Interaktif, peserta komunikasi dituntut untuk berinteraksi dan bertransaksi informasi, namun feedback yang diterima kadang terbatas, langsung dan tertunda. Hal ini disebabkan adanya media yang digunakan dalam berkomunikasi. seperti contoh dalam forum diskusi facebook suatu kelompok. informasi yang disebarkan many-to-many namun beberapa anggots forum tidak selalu update dalam forum tersebut, sehingga feedback bisa tertunda.
Segmentasinya tinggi, karena dalam komunikasi ini, peserta komunikasi masih dapat berinterkasi langsung kepada sumber informan, meski sumber mungkin memiliki pengetahuan yang sedikit tentang peserta komunikasi tersebut.
Karena komunikasi ini lebih ditekankan dengan menggunakan media,maka berdampak pada penyimpanan pesan-nya tinggi,  hubungan sosio-emosionalnya rendah, dan bahasa non-verbal yang digunakan rendah.
Begitu juga dengan kontrol arus komunikasi yang saling berpotensi untuk saling mengontrol dan privasi yang rendah.

*Karakteristik Komunikasi Massa


Beberapa karakteristik Komunikasi Massa :

1.     Komunikasi Massa Bersifat Umum : Pesan Komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka bagi semua orang . Benda-benda yang tercetak , film , radio , dan televisi apabila digunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkupan organisasi yang tertutup , tidak dapat dikatakan komunikasi Massa.
2.     Komunikasi bersifat heterogen : Perpaduan antara jumlah komunikan komunikasi massa yang besar dengan keterbukaan dalam memperoleh pesan-pesan komunikasi , erat sekali hubungannya dengan sifat heterogin komunikan.Komunikan komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan terhadap tujuan yang sama.
3.     Menimbulkan keserempakan : Yang dimaksud keserempakan adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator , dan penduduk tersebut satu sama lainnya terpisah .
4.     Hubungan komunikator-komunikan bersifat Non-Pribadi : Dalam komunikasi Massa ,hubungan antara komunikator dengan komunikan bersifat non-pribadi , karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator .
Komunikasi yang arus pesannya bersifat "one-to-many" , dari satu ke banyak, yang sumbernya adalah suatu organisasi dengan sedikit pengetahuan terhadap komunikan, karena komunikasi ini bersifat non-pribadi, dimana segmentasi, atau kekhususan pesan rendah bertujuan agar pesan yang diterima mudah dimengerti meski feedback sangat terbatasan dan tertunda. Hal ini disebabkan banyaknya komunikan yang tingkat sosio-emosionalnya rendah.
Penyimpanan pesan dalam model komunikasi ini rendah, kecuali adanya buku atau komunikasi ini melalui surat kabar. Isyarat yang digunakan dalam komunikasi massa lebih condong atau menggunakan visual.
Sedikit kontrol arus komunikasi dari penerima membuat privasi menjadi lebih tinggi.


5.      Model-model yang dipakai dalam mengkaji teknologi komunikasi baru
Model yang dapat digunakan dalam model komunikasi baru adalah uses and gretification model dan difusion-inovation model. Kedua model tersebut diarahkan pada bagaimana proses difusi sebuah teknologi komunikasi baru pada masyarakat dan bagaimana perilaku pengguna teknologi komunikasi baru tersebut.