Dosen Pengampu MK MP. Kualitatif : Drs. Hadi
Ismanto, M.Si
Delia Nur
102022000002
FISIP – Manajemen Komunikasi
Pagi
1. Uraikan secara jelas dan singkat perbedaan
antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, apabila dilihat dari :
Aspek
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
Paradigma penelitian
|
Interpretif
|
Positivisme
|
Permasalahan
penelitian
|
Kompleks, dinamins. Masalah dari
penelitian masih bersifat sementara, dan akan mungkin berkembang. Batasan
masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, berisi pokok masalah yang
masih bersifat umum.
|
Masalah penelitian jelas,
spesifik. Asumsinya bahwa gejala suatu objek sifatnya tunggal.
Karena luasnya masalah, dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan membatasi
penelitian dalam 1 variabel atau lebih.
|
Desain penelitian
|
merupakan
bagian dari perencanaan penelitian yang menunjukkan usaha peneliti dalam
melihat apakah penelitian yang direncanakan telah memiliki validitas internal
dan validitas eksternal yang komprehensif.
|
Ditentukan, terstruktur.
|
Hipotesa
penelitian
|
Boleh ada hipotesis pengarah,
tidak ada hipotesis-uji
|
Harus ada hipotesis-uji
|
Proses
penelitian
|
Bersifat
sirkuler.
|
Bersifat Linier
|
Prosedur
pengambilan sampel
|
Purposif: jumlah kecil, menyumbang
pemahaman atas masalah penelitian
|
Prosedur
penelitian representatif, besar, acak, dan diperoleh dari rumus.
|
Instrumen
penelitian
|
Satu-satunya instrumen terpenting
dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti mungkin
menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape recorder,
video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-alat ini sangat
tergantung pada peneliti itu sendiri
|
Semua
instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki dua syarat yaitu
reliabel dan valid. Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu ke
waktu. Valid berarti instrumen secara akurat mengukur objek yang harus
diukur.
|
Pengumpulan
data
|
Peneliti
sebagai instrumen inti, interview, wawancara mendalam, observasi
|
Bukan
manusia, tapi skala, tes, kuisioner, survei, komputer.
|
Analisis data
|
Analisis data
deskriptif, bisa menggunakan analisis framing, analisis wacana, analisis isi,
analisis resepsi, analisis retoris, semiotika, dsb. Terdapat 3 jalur analisis
data dalam penelitian kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Modus analisisnya induktif
|
Dalam
penelitian kuantitatif, teknik analisis data dengan regresi linier, regresi
ganda, korelasi product moment, rank spearman, dsb. Modus analisisnya
deduktif oleh metode statistik.
|
2. Selama proses penelitian kualitatif, seorang
peneliti harus mampu mengembangkan perspektif emic dan perspektif etic.
Jelaskan apa yang dimaksud perspektif emic dan perspektif etic tersebut?
Dikenalkan pada tahun
1954 oleh Kenneth Pike, muncul karena ahli ilmu sosial sudah lama melakukan
debat apakah ilmu sosial itu objektif atau subjektif.
Perpektif Emic adalaha memperoleh data bukan “sebagaimana
seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang difikirakan oleh peneliti, tetapi
berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami,
dirasakan, dan difikirkan oleh sumber data.
Perpektif Etic adalah kebalikan dari perspektif emic yakni
,sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh peneliti , bukan sumber data.
Perbedaan Perspektif Emic dan Etic
Emic
|
Etic
|
Suatu gambaran mengenai perilaku atau keyakinan yang
bermakna (baik disadari maupun tidak disadari) menurut pelaku
|
Suatu gambaran mengenai perilaku atau keyakinan yang
dilakukan oleh peneliti
|
Perspektif dari dalam (observasi partipatoris)
|
Perspektif dari luar (cara kerja dengan perbandingan)
|
Contoh perspektif Emic
dan Etic:
Perspektif emic :
masyarakat memahami orang yang kesurupan sebagai tanda bahwa leluhurnya sedang
memanggil untuk menjadi perantara dengan roh yang memasukinya.
Perspektif Etic : secara
ilmiah, seorang peneliti akan melihat kesurupan sebagai sarana untuk
meningkatkan status sosial yang besar dengan menjadi pemimpin spiritual.
3. Salah satu kelemahan dalam penelitian kualitatif
ialah seringkali terjadinya bias hasil penelitian. Uraikan dengan singkat dan
jelas :
a. Apa yang menjadi penyebab terjadinya bias hasil
penelitian?
Penyebab bias
bermacam-macam, diantaranya :
· Bias sampel : Bias sampel terjadi ketika sampel
yang digunakan tidak mewakili atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan.
· Bias Peneliti : bias yang diakibatkan oleh
peneliti sendiri , dikarenakan penelitian yang disesuaikan dengan keinginanya,
juga dari penggunaan bahasa yang personal.
b. Bagaimanakah seorang peneliti meminimalisir bias
hasil penelitian?
Untuk meminimalisir bias
hasil penelitian dapat digunakan dengan metode triangulasi, yaitu gabungan atau
kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling
terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda menurut definisi Norman
K. Denkin. Konsep Triangulasi sampai sekarang masih digunakan oleh para
peneliti kualitatif diberbagai bidang. Triangulasi meliputi 4 hal yaitu :
· Triangulasi Metode : membandingkan informasi
atau data dengan cara berbeda. Menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek
kebenaran informasi. Jika data yang didapat sudah jelas, maka triangulasi
metode tidak perlu dilakukan, namun triangulasi yang lainnya tetap dilaksanakan
untuk meminimalisir bias penelitian.
· Triangulasi antar peneliti : menggunakan lebih
dari satu orang pengumpul dan penganalisis data. Namun harus seorang peneliti
yang telah berpengalaman dalam meneliti.
· Triangulasi sumber data : menggali informasi
melalui berbagai metode dan sumber data untuk memperoleh data yang lebih
bervariasi dan memperoleh kebenaran.
· Triangulasi teori : hasil akhir dari penelitian
kualitatif aladah sebuah rumusan informasi, yang dibandingkan dengan perspektif
teori yang relevan untuk menghindari bias peneliti yang disebabkan oleh
peneliti.
c. Langkah / prosedur apa yang lazim dipergunakan
peneliti untuk melakukan uji validitas data dalam penelitian kualitatif?
Data yang dianggap valid adalah data yang ditulis dalam penelitian
sesuai dengan yang ada dilapangan atau kenyataan. Uji validitas dalam
penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal),
transferability/keteralihan (validitas eksternal), dependality (reabilitas),
confirmability (dapat dikonfirmasi) objektivitas.
4. Ragam pendekatan penelitian kualitatif
didasarkan atas pemaknaan (meaning) yang menjadi tujuan penelitian dan wilayah
kajiannya. Uraikan dengan jelas pelbagai ragam pendekatan di bawah ini :
a. Interpretatif : berarti memandang realitas
sebagai bentukan dari interaksi manusia yang penuh makna (meaningfull social
action). Dengan demikian realitas itu adalah pemaknaan (meaning) dimana hanya
bisa ditafsirkan (verstehen) dan hendak dilukiskan secara mendalam (thick
description)
b Naturalistik : adalah sejenis observasi
yang dilakukan secara ilamiah. dalam hal ini peneliti berada di luar objek yang
diteliti atau tidak menampakkan diri sebagai orang yang sedang melakukan
penelitian dengan demikian mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang
wajar, sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi dengan sengaja.
c. Interaksionisme simbolik (symbolic
interactionism) adalah pendekatan teoritis dalam memahami hubungan antara
manusia dan masyarakat. Ide dasar interaksionisme simbolik adalah bahwa
tindakan dan interaksi manusia hanya dapat dipahami melalui pertukaran symbol
atau komunikasi yang sarat makna
d. Etnometodologik : mempelajari
realitas sosial atas interaksi yang berlangsung sehari-hari. Etnometodologi
merupakan studi eksperimental khas penelitian kualitatif karena ia dapat
meneliti bila terjadi penyimpangan pada aturan-aturan yang ada di masyarakat
e. Gounded research : adalah
suatu metode penelitian yang diawali dari fakta, bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan/atau
mengembangkan teori.